SMP NU SHOFIYATUL HUDA

سْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم

Labels

GALERI

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

Kegiatan Pengambilan Raport TA 2013-2014.

GALERI

Guru SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Galeri

SMP NU Shofiyatul Huda.

Sabtu, 12 Juli 2014

EKSTRAKURIKULER

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif. Kita membutuhkan habitus baru untuk mengelola pendidikan jika tidak mau melihat kehancuran bangsa ini 1-20 tahun yang akan datang. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program  yang dipilih peserta didik berdasarkan bakat, minat, serta keunikannya meraih perestasi yang bermakna bagi diri dan masa depannya.
Karakter bisa digambarkan sebagai sifat manusia pada umumnya dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/ madrasah. Melalui kegiatan olahraga diharapkan siswa dapat sehat, mempunyai daya tangkal, daya hayat terhadap Pekat, Narkoba dan obat terlarang.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif. Pada mulanya yaitu sebelum ada pendidikan melalui sekolah seperti sekarang ini, maka pendidikan dijalankan secara spontan dan langsung dalam kehidupan sehari-hari di dalam keluarga. Anak-anak petani langsung mempelajari tentang kelautan dan perikanan dengan langsung mengikuti orang dewasa menangkap ikan. Selagi mempelajari pekerjaan yang dilakukan, mereka sekaligus juga belajar tentang nilai-nilai dan norma-norma yang berhubungan denan pekerjaannya.
oleh karena itulah pada SMP NU SHofiyatul Huda selalu bergerak dalam menumbuhkembangkan Karakter anak melalui kegiatan Ektra Kulikuler. yaitu diantara Pramuka, PMR, Olahraga, Seni, dan OSIS.

KUR 13

TENTANG KURIKULUM 2013
DOWNLOAD

KURIKULUM 2013

Kurikulum merupakan seperangkat/sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar.

sistem diatas dipergunakan melihat kurikulum itu ada sejumlah komponen yang terkait dan berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, dipandang sistem terhadapa kurikulum, artinya kurikulum itu dipandang memiliki sejumlah komponen-komponen yang saling berhubungan, sebagai kesatuan yang bulat untuk mencapai tujuan.
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi sekolah atau pengawas, berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulurn itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:
a.        Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
b.      Fungsi Integrasi (the integrating function)
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.
c.       Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.
d.      Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
 e.        Fungsi Pemilihan (the selective function)
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswatersebut untuk memilih apayang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
f.       Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya. 
Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.
  1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
  4. Tujuan pendidikan institusional tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam tujuan kurikuler; yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap mata pelajaran yang dikembangkan di setiap sekolah atau satuan pendidikan.

Dalam beberapa bulan terakhir, harian Kompas memuat tulisan dari mereka yang pro ataupun kontra terhadap rencana implementasi Kurikulum 2013. Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas berbagai pandangan tersebut. 
Saya berkesimpulan, mereka yang mempertanyakan kurikulum 2013 adalah karena ada perbedaan cara pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum 2013. 
Secara falsafati, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya.
Dalam UU Sisdiknas, menjadi bermanfaat itu dirumuskan dalam indikator strategis, seperti beriman-bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam memenuhi kebutuhan kompetensi Abad 21, UU Sisdiknas juga memberikan arahan yang jelas, bahwa tujuan pendidikan harus dicapai salah satunya melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi lulusan program pendidikan harus mencakup tiga kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sehingga yang dihasilkan adalah manusia seutuhnya. Dengan demikian, tujuan pendidikan nasional perlu dijabarkan menjadi himpunan kompetensi dalam tiga ranah kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan). Di dalamnya terdapat sejumlah kompetensi yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjadi orang beriman dan bertakwa, berilmu, dan seterusnya.
Mengingat pendidikan idealnya proses sepanjang hayat, maka lulusan atau keluaran dari suatu proses pendidikan tertentu harus dipastikan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya secara mandiri sehingga esensi tujuan pendidikan dapat dicapai. (http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-mendikbud-kurikulum2013)
sedangkan K1 K2 K3 dan K4 Berdasarkan hasil pelatihan dapat dilhat dalam tantang kurikulum dapat dibaca dalam bahan di baqah ini DOWNLOAD
sedangkan pendekatan dalam kur 13 dalam Pada penerapan (implementasi Kurikulum 2013) di sekolah), guru salah satunya harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional. dan kriteria Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah) Lalu bagaimanakah kriteria sebuah pendekatan pembelajaran sehingga dapat dikatakan sebagai pendekatan ilmiah atau pendekatan scientific.
Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan diagram berikut.
Adapun penjelasan dari diagram pendekatan pembelajaran scientific (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
  • Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
  • Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
  • Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik  (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  • Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
  • Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. (sumber : http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pendekatan-scientific-dalam-implementasi-kurikulum-2013.html)
Berikut ini tujuah (7) kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran scientific, yaitu:
  1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
  2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
  3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
  4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
  5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
  6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
  7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya
DOWNLOAD

Selasa, 24 Juni 2014

Adi Rosadi I Aku adalah Musim



AKU
aku adalah sumbu
dibakar waktu sampai padam
adakah yang mampu menyulut kembali
tubuhku?

dan dingin akan menjemput
mendaki setiap nafas waktuku
adakah yang mampu menentang dingin itu?

kini kubuka setiap lembar fikiran
begitu banyak kata yang tak mampu keterjemahkan
sementara tanpa diduga
di mataku!
purnama tiba-tiba ada
aku tak mampu menghentikannya

2014

MEMATAHKAN MUSIM

tiba-tiba hujan menggusur jiwa
sebelum tuntas perjalanan, sore itu
waktu menyisakan bebayang laut
dan nyanyian jejak belum usai

tiba-tiba purnama ada
gerak jejaknya tak mampu kubaca
atau kuterjemahkan dalam catatan fikiran
selalu saja dengan tiba-tiba hujan
membasuhi soreku yang selalu beraroma jingga

kau serupa manusia hujan
datang mewarnai setengah catatan muram
dengan riuh menyisakan gigil kisah yang ranum

dan tiba-tiba hujan menderas
memadamkan mantra ritual jiwa
: moksalah aku di sana

2014
- Adi Rosadi (AD )
-dikabarkan juga di koran sonline semarang: http://www.konfrontasi.com/content/ragam/puisi-aku-adalah-musim


AKU
aku adalah sumbu
dibakar waktu sampai padam
adakah yang mampu menyulut kembali
tubuhku?

dan dingin akan menjemput
mendaki setiap nafas waktuku
adakah yang mampu menentang dingin itu?

kini kubuka setiap lembar fikiran
begitu banyak kata yang tak mampu keterjemahkan
sementara tanpa diduga
di mataku!
purnama tiba-tiba ada
aku tak mampu menghentikannya

2014

MEMATAHKAN MUSIM

tiba-tiba hujan menggusur jiwa
sebelum tuntas perjalanan, sore itu
waktu menyisakan bebayang laut
dan nyanyian jejak belum usai

tiba-tiba purnama ada
gerak jejaknya tak mampu kubaca
atau kuterjemahkan dalam catatan fikiran
selalu saja dengan tiba-tiba hujan
membasuhi soreku yang selalu beraroma jingga

kau serupa manusia hujan
datang mewarnai setengah catatan muram
dengan riuh menyisakan gigil kisah yang ranum

dan tiba-tiba hujan menderas
memadamkan mantra ritual jiwa
: moksalah aku di sana

2014
- Adi Rosadi (AD )Penyair ini tinggal dan berkarya di Cianjur dan bergabung dengan Kumandang Sastra Semarang (war)
- See more at: http://www.konfrontasi.com/content/ragam/puisi-aku-adalah-musim#sthash.RtULTOUa.dpuf
AKU
aku adalah sumbu
dibakar waktu sampai padam
adakah yang mampu menyulut kembali
tubuhku?

dan dingin akan menjemput
mendaki setiap nafas waktuku
adakah yang mampu menentang dingin itu?

kini kubuka setiap lembar fikiran
begitu banyak kata yang tak mampu keterjemahkan
sementara tanpa diduga
di mataku!
purnama tiba-tiba ada
aku tak mampu menghentikannya

2014

MEMATAHKAN MUSIM

tiba-tiba hujan menggusur jiwa
sebelum tuntas perjalanan, sore itu
waktu menyisakan bebayang laut
dan nyanyian jejak belum usai

tiba-tiba purnama ada
gerak jejaknya tak mampu kubaca
atau kuterjemahkan dalam catatan fikiran
selalu saja dengan tiba-tiba hujan
membasuhi soreku yang selalu beraroma jingga

kau serupa manusia hujan
datang mewarnai setengah catatan muram
dengan riuh menyisakan gigil kisah yang ranum

dan tiba-tiba hujan menderas
memadamkan mantra ritual jiwa
: moksalah aku di sana

2014
- Adi Rosadi (AD )Penyair ini tinggal dan berkarya di Cianjur dan bergabung dengan Kumandang Sastra Semarang (war)
- See more at: http://www.konfrontasi.com/content/ragam/puisi-aku-adalah-musim#sthash.RtULTOUa.dpuf
AKU
aku adalah sumbu
dibakar waktu sampai padam
adakah yang mampu menyulut kembali
tubuhku?

dan dingin akan menjemput
mendaki setiap nafas waktuku
adakah yang mampu menentang dingin itu?

kini kubuka setiap lembar fikiran
begitu banyak kata yang tak mampu keterjemahkan
sementara tanpa diduga
di mataku!
purnama tiba-tiba ada
aku tak mampu menghentikannya

2014

MEMATAHKAN MUSIM

tiba-tiba hujan menggusur jiwa
sebelum tuntas perjalanan, sore itu
waktu menyisakan bebayang laut
dan nyanyian jejak belum usai

tiba-tiba purnama ada
gerak jejaknya tak mampu kubaca
atau kuterjemahkan dalam catatan fikiran
selalu saja dengan tiba-tiba hujan
membasuhi soreku yang selalu beraroma jingga

kau serupa manusia hujan
datang mewarnai setengah catatan muram
dengan riuh menyisakan gigil kisah yang ranum

dan tiba-tiba hujan menderas
memadamkan mantra ritual jiwa
: moksalah aku di sana

2014
- Adi Rosadi (AD )Penyair ini tinggal dan berkarya di Cianjur dan bergabung dengan Kumandang Sastra Semarang (war)
- See more at: http://www.konfrontasi.com/content/ragam/puisi-aku-adalah-musim#sthash.RtULTOUa.dpuf

Senin, 23 Juni 2014

PROFIL SMP NU SHOFIYATUL HUDA

PROFIL SEKOLAH

1.      Nama Sekolah                                     : SMP NU SHOFIYATUL HUDA
2.      NSS/NIS/NPSN                                 : 20402072312/2113305/20276434
3.      Alamat Lengkap Sekolah                    : Jl. Mariwati Km. 5 Kp. Pataruman RT. 01 RW. 08
                                                              Ds. Kawungluwuk Kec. Sukaresmi Kab. Cianjur 43253
4.      No. Telp.                                             : 081934151532
5.      E-mail                                                  : smpnu_sh@yahoo.co.id
6.      a. Nama Kepala Sekolah                     : Andi Suhandi, S.Pd, MM
b. NIP/Golongan                                 : -
c. TMT Jabatan                                   : -
7.      Jumlah Guru PNS                               : a. Golongan IV         : -
                                                              b. Golongan III         : -
                                                              c. Golongan II           : -
                                                              d. Gholongan I          : -
8.      Jumlah Guru Non PNS                       : 14 orang
9.      Jumlah Staf TU PNS                          : -
10.  Jumlah Staf TU Non PNS                  : 2 orang
11.  Jumlah Pembina Ekstrakurikuler         : 3 orang
12.  Jumlah Rombongan Belajar                : 1
13.  Jumlah Kelebihan Jam Mengajar        : - jam
14.  Jumlah Siswa                                      : a. Kelas 7 Pa : 10      Pi : 13 = 23 orang
                                                              b. Kelas 8 Pa : -         Pi : -     = -
                                                              c. Kelas 9 Pa : -         Pi : -     = -               -
                                                              d. Jumlah Pa : 10       Pi : 13 = 23 orang
15.  Jumlah Kursi Meja Siswa                    : a. Kelas 7      : 23 buah
                                                              b. Kelas 8      : 36
                                                              c. Kelas 9      : 67          -
                                                              d. Jumlah       : 126 buah

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More